Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

12 Cara Membuat Kesan Pertama yang Tak Terlupakan

12 Cara Membuat Kesan Pertama yang Tak Terlupakan
Teknoakurat.com – Setiap orang pasti ingin sukses memberikan kesan positif pada orang yang tak dikenal. Handal dalam memberikan kesan tentu menjadi sebuah keahlian yang diidam-idamkan seseorang, khususnya bagi mereka yang ingin memperluas relasi mereka kepada orang lain.

Keterampilan seperti ini tentu wajib dimiliki oleh setiap pebisnis, muda-mudi yang sedang PDKT, atau pelamar kerja yang sedang melakukan interviu.

Berikut teknoakurat rangkum beberapa cara membuat kesan pertama yang tak pernah terlupakan oleh lawan bicara Anda.

Saat berbincang-bincang dengan lawan bicara, Anda harus menunjukkan sikap bahwa Anda adalah orang yang baik.

Membuat diri Anda disenangi oleh lawan bicara memang bukanlah perkara mudah.

Masalah seperti itu biasanya timbul ketika Anda baru mengenal seseorang atau baru pertama kali mengobrol dengan orang yang tidak kenal.

Percakapan apa pun yang Anda hadapi semestinya memberikan kesan positif kepada lawan bicara. Anda perlu mengetahui cara memikat orang lain. Perhatikanlah hal-hal berikut ini untuk memberikan kesan yang positif kepada lawan bicara.

1. Kontak Mata

Ketika berbicara, sangat penting menatap lawan bicara untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik pada apa yang ia bicarakan.

Salah satu ciri orang tertarik dengan ucapan Anda adalah dengan melihat tatapan matanya.

Orang yang menatap mata seakan memberikan kesan “menghargai” dengan apa yang sedang dibicarakan.

Begitu juga sebaliknya, ketika Anda sedang terlibat obrolan dengan orang lain, pastikan tatap matanya ketika lawan bicara sedang berbicara.

Jangan pernah menatap objek lain, apalagi menatap dengan ritme berpindah-pindah objek, hal itu justru akan membuat Anda terkesan “tidak menghargai” dengan apa yang dibicarakannya.

2. Senyum

Senyum adalah bahasa emosi positif. Orang yang tersenyum akan lebih mengeluarkan aura positif terhadap sekitarnya.

Dengan orang yang tidak dikenal pun, orang lebih suka melihat senyumannya dari pada melihat wajah kaku atau cemberutnya.

Begitu juga ketika sedang berbicara. Orang yang merungut ketika berkomunikasi akan cenderung menimbulkan multitafsir negatif. Terkesan menimbulkan intimidasi.

Dan paling buruknya adalah meninggalkan kesan tidak baik, seolah-oleh dinilai sebagai “percakapan awal dan akhir”, alias, orang akan tak sudi “lagi” bercakap-cakap dengannya meski hanya sekedar menanyakan kabar.

Senyum yang tulus bisa mencerahkan wajah yang suram sekalipun. Senyum merupakan bahasa tubuh untuk menunjukkan Anda menyukai apa yang Anda dengar atau lihat dan salah satu cara untuk membuat nyaman lawan bicara Anda.

3. Minat

Cobalah untuk membahas sesuatu yang memiliki kesamaan dengan lawan bicara, lalu berusahalah mengulas topik tersebut. Hal itu akan membangun perasaan saling terhubung.

Terkadang seseorang perlu memaksakan diri untuk menyukai sesuatu yang tidak disukainya hanya demi sebuah hubungan.

Begitu juga ketika kita ingin memperluas relasi. Melatih diri untuk menyukai topik pembicaraan lawan bicara adalah hal ihwal yang perlu diasah.

4. Bercerita

Sebuah cerita bisa menarik minat lawan bicara. Perhatiannya sudah dimulia sejak Anda mulai bercerita.

Pastikan menggunakan pengolahan kata yang runtut dan ringan, tidak muluk-muluk, dan tidak dilebih-lebihkan.

Sesekali ajak lawan bicara untuk terlibat dalam cerita Anda agar terkesan membaur. Mengakhiri cerita dengan kesan baik akan memberikan kepuasan tersendiri terhadap pendengar.

5. Bertanya

Jangan hanya menjadi pendengar saja. Cobalah ajukan berbagai pertanyaan sederhana agar lawan bicara Anda percaya bahwa Anda menyukai apa yang ia bicarakan.

Lontarkan beberapa pertanyaan yang tidak panjang, jangan memberikan pertanyaan yang memancing, rumit, apalagi interupsi (memotong).

6. Memuji

Jangan enggan memuji lawan bicara karena biasa hasilnya positif. Tapi yang harus diingat adalah jangan memberi pujian yang terkesan menyindir.

Misalnya, “Kamu rapi sekali hari ini padahal biasanya tidak.”

Latihlah diri Anda agar senang memuji, bukan karena alasan basa-basi, tapi memang karena ingin memuji.

Saat memuji, memperhatikan kepekaan lawan bicara adalah hal ihwal. Ketika bertemu dengan orang yang sensitif, maka hindari pujian dengan topik sensitif. Gunakan bahasa yang halus dan jangan lebay.

7. Tepukan

Menepuk punggung lawan bicara adalah tindakan sederhana yang bisa berefek luas biara karena bisa memotivasi atau menghiburnya.

Tepukan harus disesuaikan dengan intensitas hubungan. Di tingkatan hubungan yang sama sekali belum terbentuk, maka tepuklah dengan halus dan sopan.

Sedangkan di tingkatan hubungan yang sudah saling mengenal satu sama lain, Anda perlu memberikan tepukan yang lebih keras sebagai tindakan sederhana untuk mempererat keakraban.

8. Kisah Sedih

Jangan pernah mengisahkan cerita sedih yang hanya memberikan kesan negatif terhadap lawan bicara Anda. Sebab, ia akan menilai Anda cengeng dan murah.

Selain itu, mengumbar kisah sedih Anda justru akan merugikan Anda sendiri. Orang yang gemar menyimpan rasa sedih akan menimbulkan stres dan akan berdampak negatif terhadap kesehatan.

9. Terus Berhubungan

Teruslah berhubungan. Menelepon, saling berbalas WA, saling mengikuti Instagram, atau undang lawan bicara Anda untuk menjaga hubungan lewat media sosial apapun.

Hal ini untuk menjaga agar Anda tetap terhubung dan saling bertukar informasi perihal sesuatu yang Anda butuhkan dan orang lain butuhkan.

Mungkin saja orang lain membuat story/status yang isinya berupa informasi yang benar-benar Anda butuhkan, dan sebaliknya.

10 Energi

Jagalah energi Anda agar tetap tinggi di depan lawan bicara, misalnya dengan tersenyum dan tidak menunjukkan kalau Anda lelah atau bosan.

Salah satu cara mendapatkan energi adalah menciptakan kebahagiaan Anda sendiri. Kebahagiaan yang Anda butuhkan bisa didapatkan lewat kebahagiaan orang lain.

Itu artinya, membuat bahagia orang lain adalah prioritas utama guna menghasilkan energi positif bagi Anda sendiri.

11. Tanggung

Selesaikan apa yang sudah dilakukan. Jangan memberi kesan Anda orang yang setengah-setengah.

Orang yang setengah-setengah sama saja dengan orang yang gemar lari dari tanggung jawab. Akibatnya adalah Anda akan dikucilkan oleh lingkungan Anda.

Orang-orang akan meragukan kredibilitas Anda, dan yang paling parahnya adalah Anda akan tidak dihargai di lingkungan Anda sendiri.

12. Gerak

Pada saat mendengarkan, hindari gerakan yang dapat menimbulkan gangguan saat berkomunikasi, seperti memutar pensil atau pulpen, merobek kertas, dan lainnya yang membuat lawan bicara menganggap Anda tidak memedulikan dirinya.

Itulah 12 cara membuat kesan pertama agar tidak terlupakan. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.

Posting Komentar untuk "12 Cara Membuat Kesan Pertama yang Tak Terlupakan"