Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

15 Cara Mempengaruhi Lawan Bicara (Mengubah Pandangan Orang Lain)

14 Cara Mempengaruhi Lawan Bicara (Mengubah Pandangan Orang Lain)
Teknoakurat.com – Mengubah pandangan orang lain? Apakah bisa? Tentu saja bisa.

Mungkin bagi sebagian orang, khususnya yang sedang berusaha mendekati seseorang yang jelas-jelas tidak menyukainya (dalam masalah percintaan), hal ini akan sangat berguna.

Yang perlu Anda ketahui adalah kebanyakan orang akan gagal ketika mengubah pandangan orang lain jika di dalam dirinya masih terdapat emosi.

Setidaknya ada dua kemungkinan.

Pertama, Anda menemukan jalan buntu. Dalam hal ini, mungkin saja lawan bicara Anda atau orang yang Anda dekati sudah tidak tertarik lagi dengan Anda.

Kedua, Anda terlibat konflik dan debat kusir dengannya secara emosional.

Yang perlu Anda perhatikan adalah, hindarilah percakapan yang emosional. Jelaskan dengan sabar kenapa Anda meminta sesuatu hal kepadanya dan kenapa hal itu sangat penting buat Anda.

Ingatlah, bahwa tujuan Anda adalah mendekatinya, bukan memengaruhinya.

Sampaikanlah poin-poin yang mendukung pendapat Anda. Meskipun hal itu berkaitan dengan perasaan pribadi Anda.

Basa-basilah dulu. Berikan pengantar yang umum bahwa komunikasi adalah bertujuan untuk membangun sebuah hubungan yang sehat dan baik.

1. Jangan Menunjuk Hidung

Jika ingin membongkar kesalahan orang lain, lakukanlah dengan cara yang tidak langsung. Tunjuk hidung hanya akan membuat lawan bicara Anda kebakaran jenggot.

Putarlah kalimat Anda dengan cerdik. Jangan pernah menunjuk nama dan orang per orang.

Wendel Phillip pernah berkata:

“Apakah kesalahan itu? Tidak lain dari pelajaran dan langkah pertama ke arah perbaikan.”

Berbicaralah tentang kesalahan-kesalahan Anda sendiri sebelum Anda mengecam orang lain.

Tunjukkan dulu kesalahan-kesalahan Anda dengan jujur. Baru kemudian Anda menuju kesalahan lawan bicara Anda dengan cara yang halus dan tulus.

2. Beri Usulan, Bukan Perintah

Lebih tepatnya, berilah perintah dalam bentuk usulan. Setiap orang pasti tidak suka diperintah. Dengan sebuah usulan yang telah disepakati, orang lain akan menganggapnya sebagai pendapatnya sendiri, bukan sebuah perintah dari Anda.

3. Jangan Menyinggung Perasaannya

Usahakan untuk tidak menyinggung perasaannya. Jagalah perasaan dan hargailah sebagaimana Anda menghargai perasaan Anda sendiri.

Berikan berbagai pujian atas apa yang ia lakukan, sekecil apa pun itu. Anda harus memujinya dengan ikhlas dan penuh hangat.

Kembalilah pada hati nurani Anda sehingga Anda dapat memenangi pertempuran dengannya.

4. Bangun Reputasi

Berilah reputasi (nama baik) kepada lawan bicara Anda supaya ia dapat mempertahankannya. Dorong dan berilah semangat kepadanya.

Bersikaplah seolah-olah kesalahannya mudah untuk diperbaiki dan dilakukan.

Relp Waldo Emerson pernah berkata:

“Sesuatu yang besar tidak bisa dicapai tanpa semangat.”

Sedangkan menurut William McAfee:

“Dunia adalah milik orang yang bersemangat yang bisa menjaga ketenangannya.”

Usahakanlah supaya lawan bicara Anda melakukan apa yang Anda inginkan. Pintar-pintarlah bermain dalam arena yang kompetitif ini.

Utarakanlah kata-kata Anda. Berbicaralah dengan jelas dan gamblang. Jangan menggumam.

Jika orang selalu meminta Anda untuk mengulang kata-kata, cobalah untuk melatih diri mengucapkan kata-kata dengan jelas.

5. Gunakan Perkataan yang Jelas dan Tepat

Ucapkanlah kata-kata dengan jelas sehingga orang lain akan menilai kompetensi Anda.

Gunakanlah kata-kata yang tepat. Jika Anda tidak yakin dengan arti sebuah kata, maka jangan pernah sekali-kali gunakan.

Sesekali bukalah kamus dan mulailah belajar satu kata baru setiap harinya. Gunakanlah kata baru itu dalam percakapan sepanjang hari.

6. Perlambat Bicara

Perlambatlah cara bicara Anda. Orang akan mengetahui Anda sedang cemas dan tidak PD jika Anda berbicara dengan cepat.

Namun berhati-hatilah, jangan pernah memperlambat cara bicara pada titik di mana orang mulai menyelesaikan kalimat Anda hanya untuk membantu Anda selesai berbicara.

7. Kembangkan Suara Anda

Kembangkan suara Anda. Suara yang tinggi atau melengking tidak dianggap sebagai sebuah kewibawaan. Namun kenyataannya, suara yang tinggi dan lembut akan membuat Anda seperti mangsa bagi rekan kerja yang agresif atau membuat orang lain tidak menganggap Anda secara serius.

Mulailah berlatih menurunkan nada suara juga. Cobalah untuk menyanyikan lagu favorit Anda, tetapi dengan oktaf yang lebih rendah. Berlatihlah, niscaya setelah beberapa lama, nada suara Anda akan mulai merendah.

Hidupkanlah suara Anda. Hindari suara yang monoton dan gunakan suara yang dinamis. Nada yang baik adalah nada yang naik turun secara periodik. Seperti penyiar radio misalnya.

Gunakan juga volume suara yang sesuai dengan situasi. Bicaralah dengan suara yang lebih lembut jika Anda seorang diri dan akrab dengan lawan bicara.

Bicaralah dengan suara yang lebih besar ketika berhadapan dengan jumlah lawan bicara yang banyak atau ketika berada di ruangan yang lebih besar.

Pastikan Anda menggunakan tata bahasa yang tepat. Percaya diri itu penting saat berbicara.

8. Jangan Potong Pembicaraan

Jangan sekali-kali memotong pembicaraan orang lain atau ikut berbicara saat orang lain berbicara. 

Sebab, tindakan itu akan merusak suasana percakapan. Pemilihan waktu adalah sesuatu yang penting dalam berbicara.

Pembicara yang baik adalah pendengar yang baik. Reaksi dari lawan bicara dapat memastikan Anda mengerti apa yang sedang dibicarakan.

Cobalah untuk berbicara dengan fasih dan pastikan orang lain bisa mendengar Anda ketika berbicara. Jangan terlalu memuji diri sendiri di depan lawan bicara.

9. Jadi Pendengar yang Aktif

Salah satu komponen yang penting dan terkuat dari mendengarkan secara aktif adalah refleksi atau dikenal dengan istilah parafrase.

Parafrase memberikan orang lain mengetahui bahwa Anda berusaha untuk mengetahui atau memahami.

Parafrase juga mengklarifikasi komunikasi dan memperlambat proses percakapan. Ulangilah apa yang dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri tanpa memberikan penambahan apa pun.

Berikanlah pertanyaan terbuka ketika Anda memerlukan pertolongan saat Anda merasa tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh lawan bicara.

Anda dapat melakukannya melalui uji penafsiran tentang apa yang dikatakan olehnya, misalnya dimulai dengan pertanyaan “apa”, “bagaimana”, “tolong”, “jelaskan”, atau “gambarkan”.

Kumpulkanlah semua hal yang telah Anda dengar dan pastikan bahwa Anda memahami apa yang dimaksud oleh orang lain.

Hal ini menghindari Anda dari persepsi selektif. Katika Anda melakukan persepsi secara selektif, maka Anda telah mengharapkan orang lain untuk bereaksi dalam cara tertentu seperti berdasarkan pengalaman masa lalu, atau berdasarkan cara Anda bereaksi.

Kemudian Anda memberikan respons terhadap reaksi yang sebelumnya telah ditentukan, bukan yang sebenarnya. Hal ini tidak membantu dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi yang tidak jelas.

Menjadi jelas dapat membantu orang lain mengklarifikasi berbagai pilihan yang mungkin.

10. Berikanlah Pendapat Anda

Berikanlah pendapat kepada lawan bicara Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan apakah ia memiliki keinginan untuk mendengarkan pendapat Anda atau tidak.

Jika tidak, maka jangan pernah sekali-kali berpendapat.

Berikanlah perhatian untuk menjelaskan apa yang menjadi maksud Anda. Ketika berinteraksi, Anda akan menerima berbagai pertanyaan yang menstimulasi pemikiran hingga Anda akan melihat perbedaan apa yang menjadi tujuan Anda dengan persepsi orang tersebut.

Anda harus fokus dengan berbagai petunjuk yang dibutuhkan guna mendukung penjelasan yang hendak ingin Anda sampaikan.

11. Lakukan Koreksi

Lakukanlah koreksi dengan segera ketika Anda melakukan kesalahan bicara. Terkadang Anda membuat pernyataan yang membuat Anda menyadari bahwa terdapat kesalahan di dalamnya.

Maka, yang harus Anda lakukan adalah jangan pernah sekali-kali mengingkari kesalahan yang telah Anda buat, segaralah mengakui dan memperbaikinya.

12. Terkadang Berhenti Sejenak itu Perlu

Berhentilah sejenak dan dengarkan lawan bicara Anda. Ketika Anda berada dalam diskusi atau bertukar pendapat dengan orang lain, sering Anda mengalami kesulitan untuk hanya mendengarkan pendapat orang lain.

13. Paksa Jadi Pendengar

Terkadang Anda merasa takut pendapat Anda tidak akan didengar. Untuk menutupinya, Anda akan terus tetap berbicara dan memaksa lawan bicara untuk mendengarkan.

Perilaku seperti ini tidak baik dan tidak etis. Paksakan diri Anda agar mau mendengar apa yang dikatakan olehnya.

Ketika Anda berhenti sejenak dan pemikiran Anda masih terus berjalan, Anda tidak akan mampu mendengar apa yang dikatakan oleh lawan bicara. Oleh karena itu, Anda perlu mendengar apa yang dikatakan olehnya.

Sabarlah ketika Anda mendengar lawan bicara. Caranya adalah dengan menghindari melakukan berbagai prediksi terhadap apa yang dikatakan dan fokuslah pada apa yang sedang dikatakan olehnya.

Melakukan prediksi dapat mengarahkan Anda pada kesalahan dalam memberikan respons.

14. Konfirmasi

Lakukan konfirmasi atas apa yang Anda pahami. Ketika Anda berinteraksi dengan orang lain, hal pertama yang mungkin terjadi adalah kegagalan saat berkomunikasi.

Jika Anda tidak yakin tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, maka berikanlah pertanyaan kepadanya.

Jika Anda merasa yakin, maka tidak ada salahnya Anda menyatakan kembali apa yang Anda pikirkan untuk mengonfirmasi pemahaman bersama.

Ingatlah bahwa penting sekali mengingat percakapan saat berkomunikasi dengan lawan bicara. Semakin banyak yang dapat Anda ingat, Anda akan dapat berkomunikasi baik dengannya.

15. Jujur

Jujurlah dengan lawan bicara Anda. Tidak semua orang bisa terbuka kepada orang lain. Beberapa orang bahkan tidak dapat mengenali diri mereka sendiri, tidak mengerti apa yang ia butuhkan dan inginkan.

Namun, ketika Anda berada dalam suatu hubungan, bersikap terbuka adalah hal yang sangat penting sekali.

Anda dapat membicarakan banyak hal yang tidak dapat Anda bicarakan sebelumnya dengan orang lain.

Bersikap terbuka juga berarti Anda bersikap jujur kepada orang lain. Dalam hal ini ada kesempatan bagi Anda untuk mengalami rasa sakit hati atau kekecewaan.

Ketika Anda bersikap terbuka dan jujur dengan orang lain, Anda juga perlu terbuka ada berbagai cara berkomunikasi yang berbeda dan mengetahui bahwa orang lain membutuhkan keterbukaan yang sama.

Bersikap terbuka dengan orang lain dapat memudahkan Anda dalam mengekspresikan apa yang Anda pikirkan dan rasakan kepada orang lain.

Posting Komentar untuk "15 Cara Mempengaruhi Lawan Bicara (Mengubah Pandangan Orang Lain)"